Senin, 23 Januari 2012

Perkembangan seni rupa di Indonesia



Seni Rupa Zaman Prasejarah
1. Zaman Batu /Seni Rupa Zaman Batu
 a. Seni Rupa Zaman Poleolitikum( Batu Tua ) Karya peninggalanya :
* Kapak gengam ( chopper )
* Batu berwarna ( Chalcedon )
* Lukisan tangan dan babi

b. Seni Rupa Zaman Meseolitikum ( Batu tengah) Karya peninggalannya :
* Mata panah
* Batu penggiling
* Kapak batu

c. Seni Rupa Zaman Neolitikum ( Batu Muda/Dasar Kebudayaan Bangsa Indonesia) Karya peninggalannya :
* Kapak persegi
 * Kapak lonjong
* Gelang
 * Kalung
* Cincin dari batu berwarna
* Tembikar ( pengaruh masuknya bangsa cina ke Indonesia

d. Seni Rupa Zaman Megalitikum( Batu Besar ) Karya peninggalannya :
* Menhir
* Dolmen Kubur batu
* Keranda batu (sarcopagus)
* Punden berundak
* Arca batu

e. Seni Rupa Zaman Logam Zaman logam di Indonesia dimulai sejak tahun 500 SM, yaiitu sejak kebudayaan indo-cina masuk ke Indonesia. Kebudayaan logam di Indonesia hanya mengalami zaman perunggu. Berikut adalah beberapa peninggalan seni rupa zaman perunggu :
* Gendering perunggu
* Kapak perunggu
* Bejana perunggu
* Ragam hias

 Dari peninggalan benda-benda di atas, maka jelas sejak zaman prasejarah orang Indonesia sudah mengenal seni rupa meskipun masih sangat sederhana. Seni rupa tradsional Indonesia khususnya zaman prasejarah, selain untuk keperluan bertahan hidup, benda-benda karya seni mereka cenderung digunakan untuk kepentingan pemujaan (magis), seperti lukisan telapak tangan di gua leang-leang. Lukisan telapak tangan tersebut diduga sebagai lambang rasa duka cita atas meninggalnya keluarga mereka. Kemudian lukisan babi yang terluka diartikan sebagai lambang pengharapan agar perburuan mereka berhasil.


Seni Rupa Zaman Masuknya agama hindu,budha,dan islam (Zaman Klasik)

Zaman Hindu-Budha merupakan babak baru periodesasi kebudayan di Indonesia. Zaman ini juga di katakana sebagai akhir dari zaman prasejarah dan menjadi awal zaman sejarah. Hal ini di buktikan dengan adanya penemuan tulisan. Masa inipun sering dikatakana sebagai masa klasik. Peninggalan karya seni rupa pada masa Hindu-Budha yaitu prasasti dan candi. Prasasti adalah batu yang berisi sebuah tulisan tentang sesuatu peristiwa atau upacara tertentu yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan kerajaan. Pada zaman Hindu-Budha,banyak sekali kerajaan yang berdiri, mulai dari kerajaan kecil sampai kerajaan besar. Hampir semua kerajaan memiliki peninggalan yang berupa prasasti. Berikut adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha.
1. Prasasti ciaruteum yang bergambar telapak kaki (Kerajaan Tarumanegara)
2. Prasasti kedukan bukit ( 683),menyebutkan kemenangan Raja Dapunta hyang (Kerajaan Sriwijaya)
3. Prasasti canggal di Gunung Wakir (732), menyebutkan Banga Sanjaya membangun sebuah lingga di daerah Kunjara Kunya di jawa Dwipa (Kerajaan Mataram Kuno)
4. Prasasti tukmas di lereng Gunung Merbabu,menyebutkan adanya mata air dari sumber yang dapat di samakan dengan sungai gangga (Kerajaan Kaling)

Selain prasasti yang di sebutkan di atas, masih banyak lagi peninggalan kerajaan yang berkembang pada masa Hindu-Budha. Candi merupakan peninggalan zaman Hindu-Budha yang paling megah dan agung, karena orang zaman klasik membangunnya untuk tujuan yang agung yaitu untuk kegiatan spiritual. Candi berasal dari kata” Candika Gerha” yang artinya rumah dewi candika. Dewi Candika disebut juga Dewi Durga atau Dewi Maut. Orang membangun candi dengan harapan mendapat pertolongan dari dewi durga dalam kematianya sehingga candi kebanyakan berfungsi sebangai kuburan raja-raja. Pada perkembangan selanjutnya, Fungsi candi menjadi bermacam-macam di antaranya sebangai berikut :
1. Sebagai hiasan (Candi Sari)
2. Sebagai kuburan Abu Jenazah (Candi Budha)
3. Sebagai Pemujaan (Candi penataran)
4. Sebagai tempat Semedi (Candi Jalatunda)
5. Sebagai Pemandian (Candi Belahan)
6. Sebagai Gapura (Candi Bajang Ratu)

Seperti halnya zaman Hindu-Budha, zaman Islam juga memiliki peninggalan karya seni rupa yang cukup megah. Hasil karya seni rupa zaman Islam berupa arsitektur dan

seni hias Seni Arsitektur meliputi
* Masjid
* Makam
* Istana

 Seni hias meliputi
* Seni ukir
* Seni kaligrafi (arab)
* Seni wayang
* Seni batik


Seni Rupa Zaman Penjajahan
Hingga Zaman Modern
Perkembangan seni rupa sangat mudah dilacak dari bukti hasil karya yang tertinggal pada setiap tahapan zaman
Raden Saleh
Raden saleh syarif bustaman, lewat pamannya bupati terbaya semarang menjadi murid A.A.J. Payen ( pelukis keturunan Belgia) yang saat itu bekerja pada pusat penelitiaan pengetahuan dan keseniaan pemerintah Belanda di bogor.
terkenal sebagai perintis seni rupa modern yang berlangsung dari Tahun 1807- 1880
Tahun 1828-1839 raden saleh belajar melukis di Nederland, 1845 belajar lukisan potret di Jerman.
Tahun 1851 kembali ketanah air.
Tema yang diangkat
  1. Melukis potret atau wajah, terutama kalangan bangsawan
  1. Kehidupan binatang
  1. Pemandangan alam
Ketiga ciri tersebut melahirkan mazhab Mooi indie, Hindia molek, Hindia Jelita (1925)
Hindia molek “ Mooi Indie”/ Hindia Jelita (1925-1938)
Merupakan kelanjutan dari tokoh Raden Saleh.
Tokoh: R.Abdullah Suriosubroto, Wakidi, dan M.Pirngadi.
Luar : Adolf, Locatelli,Sayer, R. Bonet, Le Mayeur, danHans S.
- Karya-karya bercorak naturalis, realis
- Kunstkring adalah kelompok pelukis asing.
- Budi Utomo(1908)
Abdullah putra Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai
perintis Pergerakan Nasional.
- Tahun 1922 Ki Hajar Dewantoro Mendirikan Taman siswa
- Tahun 1928 Tercetus Sumpah Pemuda
- PERSAGI (1938-1942)
Tokoh : Basuki Abdullah, R.j. Katamsi, Safei sumarja,
Agus Djaja, S.Sudjono
Seni Rupa Zaman Penjajahan Jepang , awal Republik
Persagi Bubar Tahun 1942 , dilanjutkan dengan POETERA (Poesat Tenaga Rakyat ) Dengan Tokoh Empat Serangkai Soekarno, Hatta, Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantara
Karya seni Rupa Pada Zaman ini bertemakan perjuangan dan realitas kehidupan social.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar